Jokowi Ajak 24 Profesor Indonesia di AS untuk Bangun Papua

PT. Solid Gold Berjangka Cabang Semarang

Presiden Joko Widodo mengaku sudah mengajak 24 profesor asal Indonesia | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Semarang

Jokowi menyebut jumlah orang Indonesia yang berprestasi namun memilih kerja di luar negeri sangat banyak.

Presiden Joko Widodo mengaku sudah mengajak 24 profesor asal Indonesia yang bekerja di Amerika Serikat untuk bekerja di dalam negeri..

“Ada 24 (profesor) yang saya minta siapkan bidang pendidikan di Papua. Membantu sekolah vokasi, masih dalam pembicaraan dengan Universitas Cendrawasih dan Universitas Papua. Kita akan bangun juga sebuah pusat riset untuk padi di Merauke,” kata Jokowi saat menerima ratusan teladan nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2016).

Mereka nantinya akan membantu pemerintah Indonesia membangun wilayah Papua | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Semarang

Kedepannya, lanjut Jokowi, akan ada banyak lagi masyarakat Indonesia di luar yang akan diminta kembali ke dalam negeri untuk membantu

Jokowi menilai, kontribusi mereka sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah menghadapi persaingan global.

“Saya tidak mau yang berprestasi di negara kita justru karena kita tidak ambil, kita tidak manfaatkan, justru digunakan oleh negara lain. Atau karena situasi di negara kita yang tak mendukung, orang berprestasi lari ke negara lain,” ucap Jokowi.
Salah satu orang Indonesia di AS yang ditarik oleh Jokowi ke Indonesia adalah Arcandra Tahar.

Saat ditanya wartawan mengenai Arcandra, Jokowi menyerahkan kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk menjawabnya.

Ia diminta menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam reshuffle kabinet Jilid II pada akhir Juli 2016.

Berdasarkan UU Nomor 12/2016, maka status WNI Arcandra otomatis hilang karena memiliki paspor negara lain.

Namun, belum sebulan Arcandra menjabat, ia diketahui pernah memiliki paspor Amerika Serikat.

Namun dalam sambutannya, Jokowi sama sekali tak menyebut soal Arcandra. Sejak polemik kewarganegaraan Arcandra tersiar, belum ada pernyataan yang keluar dari Kepala Negara.

Setelah kabar ini menyebar di media sosial dan menjadi pemberitaan luas, akhirnya Jokowi memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM.

Jokowi Bicara Soal Profesional yang Bekerja di Luar Negeri | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta

Dia memberikan contoh, di Silicon Valley, Amerika Serikat saat ini, banyak pekerja yang berasal dari India dan ratusan orang dari Indonesia. Jokowi menegaskan, saat ini sudah saatnya bangsa Indonesia menghargai orang yang berprestasi.

“Saya tidak mau yang berprestasi di negara, itu nanti justru karena kita tidak ambil, kita tidak manfaatkan, justru digunakan oleh negara lain. Atau karena situasi di negara kita yang tidak mendukung orang yang berprestasi, juga lari ke negara lain,” kata Jokowi saat bersilaturahmi dengan para teladan nasional di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.

Presiden Joko Widodo menceritakan pandangannya tentang sikap bangsa Indonesia pada para profesional yang kini ada di luar negeri. Mereka para putra dan putri bangsa yang sedang bermanfaat bagi negara-negara lain padahal Indonesia juga sangat membutuhkan mereka. Jokowi menunjukkan keinginan ingin menarik para profesional itu, tetapi merasa sedih dengan sikap dan situasi di negara Indonesia yang tidak mendukung.

“Kita harus mulai beri penghargaan ke orang yang mau kerja keras. Bukan gaduh terus. Saya ini sekarang nggak mengerti, banyak sekali terutama di media sosial. Padahal saya yakin itu bukan budaya ketimuran kita. Saling mencela saling mengejek,” katanya.

Jokowi berharap, para teladan yang hadir di Istana Negara itu menjadi agen pembangunan yang memberi teladan dan semangat pada yang lain. Dia menegaskan, kalau negara dikelola dengan baik dan manajemen yang rapi, negara ini akan maju.

Dia mecatat, saat ini para profesor asal Indonesia yang sekarang ada di Amerika sekitar 74 orang. Angka itu, kata Jokowi belum dtambah para profesor yang ada di Korea Selatan, Jepang, dan Jerman. “Saya baru bicara profesor, belum doktornya berapa ratus. Kenapa tidak mereka bekerja di Indonesia. Inilah yang sedang kita upayakan agar semakin banyak anak-anak negri ini yang memiliki prestasi, itu bekerja di dalam negeri. Karena memang kita membutuhkan,” kata Jokowi.***

Dia meminta agar masyarakat mendukung langkah pemerintah memberi penghargaan pada orang yang mau bekerja keras. Jokowi juga mengungkapkan kekecewaannya pada sikap yang merendahkan di media sosial.

Jokowi mengaku sering membaca bagian komentar dalam berita-berita di media online. “Coba baca saja. Saya sering buka di online media atau sosial media, itu yang komentar-komentar itu. Kadang membuat tertawa tapi kadang juga membuat sedih. Saling mencela, saling menjelekkan, saling merendahkan, saling mencaci. Itu bukan budaya ketimuran kita,” kata Jokowi.

Jokowi menyatakan rencananya memanggil dan meminta partisipasi 24 profesor dari sekitar 74 profesor yang ada di Amerika saat ini. Para profesor itu diminta menyiapkan pendidikan terutama membantu sekolah vokasi di Papua. Saat ini rencana Jokowi itu masih dalam tahap pembicaraan dengan Universtas Cenderawasi dan Universitas Papua.

“Kita juga akan membangun sebuah pusat riset untuk padi di Merauke. Dengan yang 24 profesor dari Amerika tadi. Saya ingin tidak hanya 24 tapi yang 70 lebih itu semua bisa berkontribusi,” kata Jokowi.

Solid Gold

 

Leave a comment